Momentum Muharram, Dewan PKS Santuni Anak Yatim

Kota Tangerang. Anggota Dewan Perwakilann Rakyat (DPRD)Kota Tangerang H.Hilmi Fuad, M.Kom, Tengku Iwan Jayasyah Putra, ST dan Ir. Hj. Tuti Elfita, M.Si, anggota DPRD Provinsi Banten hadir dalam perayaan Muharam dengaan kegiatan santuan yatim.

Bertempat di pondok pesantren Assalam, Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Sabtu, 22 September kemarin, kegiatan Muharam dipusatkan untuk santuan anak yatim. Ketua Majelis Taklim (MT) Assalam, Hj. Azizah, dalam sambutannya,  telah terkumpul dana dari para ibu sekelurahan Gerendeng. Jumlah sumbangan yang terkumpul lebih dari 20 juta rupiah, yang semuanya akan diberikan kepada anak-anak yatim yang tersebar di 12 RW tersebut.

Santunan yatim  menjadi agenda rutin MT Assalam dalam perayaan Muharam. Tahun ini yang akan disantuni  berjenjang  SD hingga SMA.  Azizah mengungkapkan, dari  kelurahan Gerendeng, hanya 2 RW yang tidak disertakan, yakni RW 8 dan 9, karena letaknya terpisah dari wilayah yang menjadi ‘selasar’ sungai Cisadane ini.

Kegiatan yang dilakukan di pondok pesantren Assalam, yang telah lama berdiri dan menjadi pusat kegiatan muslimah Gerendeng, dihadiri lebih dari 200 muslimah. Kali ini mereka kedatangan tamu istimewa, yakni 3 anggota dewan yang mewakili kota Tangerang dan provinsi Banten.

Ir. Hj. Tuti Elfita, diberi kesampatan untuk bersilaturahmi dan mengenal lebih dekat dengan warga, mengatakan, baru kali ini bisa bersiltaruhmi dengan warga yang tinggal di pusat kota, penduduk  asli Tangerang yang ramah dan religius. Ia mengakui kagum dengan kegiatan yang menjadi rutinitas setiap tahun ini.

Anggota dewan dari Fraksi PKS ini setelah memperkenalkan diri, menyatakan siap memberikan advokasi dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Selain itu juga memotivasi ibu-ibu di awal hijriah untuk terus memperbaki diri dan memperbanyak amal shaleh, termasuk kepedulian terhadap anak yatim khususnya kelanjutan pendidikan mereka. Karena mereka adalah bagian dari keluarga yang membutuhkan kepedulian dan perhatian. Tuti yakin dengan kebiasaan masyarakat itu, para yatim akan terurus.

Warga Gerendeng dikenal akan kekuatan persaudaraannya. Bukan hanya kepada antar warga, mereka pun hidup harmonis antara penduduk asli dengan warga keturunan Tionghoa, yang juga telah lama tinggal, turun temurun wilayah sekitar sungai Cisadane ini. Mereka hidup saling menghormati, bahkan terjadi akulturasi budaya. Setali tiga uang dengan pembangunan wilayah kota, kegiatan keagamaan masyarakatnya pun demikian, banyak dan beraneka.

Banyak komunitas Islam yang lahir, tumbuh, dan aktif. Majelis taklim, misalnya, muncul dari para tokoh agama yang menjadi tuntunan warga. Mereka dihormati,diikuti saran dan titahnya oleh para generasi penerus. Tak heran bila dari kehiduapan yang selaras itu muncul tokoh-tokoh muda berprestasi, salah satunya, Hilmi Fuad. Bakal Calon Legislatif (BCAD) untuk provinsi Banten ini sangat dicintai oleh warganya. Tak berjarak, mereka berbaur, menyatu untuk kemajuan wilayah.

 setelah pemberian santunan  yang diwakili dari masing-masing RW, warga dihibur  oleh lantunan qasidah, yang mengajak Hilmi Fuad menyanyikan lagu Perdamaian. Setelah itu, Ustdz. Zaki memberikan tausiahnya yang bertema pahala menyantuni anak yatim.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*