SERPONG UTARA — Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Serpong Utara (Star), Slamet Suwanto menyatakan, DPD Kota Tangerang Selatan menyerahkan metode pemilihan calon BPH (badan pengurus harian) DPC ke masing-masing wilayah kecamatan.
“Ada yang menggunakan metode syuro, dengan menyerahkan proses pemilihan calon pengurus kepada ketua unit pembinaan, dan ada juga dengan model pemira,” katanya, saat ditemui usai acara di salah satu rumah makan di sekitar Serpong Utara, Kota Tangsel, Ahad (28/02/2021).
Pria yang akrab disapa Slamet ini mengatakan, di Serpong Utara sendiri memilih proses pemilihan calon pengurus BPH DPC dengan metode pemira (pemilihan raya) yang diikuti seluruh kader pelopor Serpong Utara.
“Melalui proses pemira ini, kami bukan hanya belajar tapi mencoba menikmati proses demokrasi ini,” ujarnya.
Ketua DPC yang bergelar Doktor Ilmu Pemerintahan ini beralasan, mengapa lebih memilih dengan proses pemira.
“Karena salah satu indikator keberhasilan demokrasi adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan.”
Apalagi, lanjut Slamet, Kota Tangsel termasuk 45 kabupaten/kota dengan tingkat partisipasi yang paling rendah.
Ia menjelaskan, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 partisipasi publik hanya 67 persen. Angka ini meningkat menjadi 69 persen pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Namun, tingkat partisipasi publik pada pilkada wali kota 2015 kembali turun ke angka 57 persen dan 62 persen pada pilkada gubernur.
“Yang jelas, setiap menggelar pemilihan baik nasional maupun daerah tidak lebih dari 70 persen,” jelasnya.
Terkait siapa calon pengurus yang akan melanjutkan kepemimpinannya, Dosen di salah satu Universitas swasta Tangerang ini meminta untuk bersabar, “Hasil pemira akan kami godong lagi, InsyaAllah dua hari kedepan sudah ada definitifnya,” imbuhnya.*