Lonjakan Perceraian di Indonesia Memprihatinkan

Jakarta (6/10) – Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih ikut prihatin dengan lonjakan perceraian di Indonesia yang disebabkan karena faktor perekonomian keluarga.

“Sebagai bagian dari penggerak kebaikan keluarga dan memahami pentingnya keluarga dalam membangun bangsa dan negara. Kita patut prihatin dengan kondisi keluarga Indonesia yang lonjakan perceraian semakin meningkat dari tahun ke tahun,” kata Wirianingsih di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).

Setiap orang menikah, kata ibu 10 anak penghafal Al-Qur’an itu, tentunya ingin meraih kebahagiaan dan ketenangan dengan pasangan masing-masing hingga di akhirat kelak.

“Selain mengharapkan ketenangan, serta berharap menjadi pasangan hingga di akhirat kelak. Akan tetapi memang tidak bisa dihindari dalam perjalanan mengayuh kehidupan rumah tangga akan menghadapi guncangan, tantangan, dan juga cobaan-cobaan. Hal ini adalah dinamika kehidupan,” kata Wirianingsih.

Oleh sebab itu, kata Wirianingsih, perlu kesiapan dan daya tahan mental menghadapi tantangan-tangan tersebut. Bagi yang tidak kuat, akhirnya berpisah atau bercerai di tengah perjalanan.
“Perceraian adalah jalan halal yang dibenci Allah,” ucapnya.

Seperti diketahui, Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung telah mencatat sebanyak 15 persen perceraian di Indonesia disebabkan perekonomian. Sementara persentase paling banyak disebabkan karena ketidakuran dan ditinggalkan pasangan. Hal ini menurut beberapa pihak menjadi pemicu penuruan kualitas manusia Indonesia.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*