Cerita Dua Sejoli, Mampir ke Posko Mudik PKS untuk Sekedar Ngopi

Bada Maghrib, langit Merak mulai gelap, nampak seorang pria paruh baya memarkirkan kendaraan, dibelakangnya seorang perempuan berbaju orens cekatan turun dari boncengan.

Tak seberapa lama, kedua pasangan ini menuju tenda berterpal putih, di atas meja didalam tenda tersebut, sudah tersedia dispenser, aneka minuman kopi dan teh, juga aneka cemilan dan biskuit.

Setelah dipersilahkan, Bapak yang mengenakan jaket coklat muda ini langsung mengambil gelas plastik dan menuangkan kopi juga air panas lalu mengaduk-aduk hingga kopi hitam itu bersenyawa dengan air panas.

“Alhamdulillah mudik naik motor tidak begitu terdampak macet, kalau pas macet bisa nyelip ke pinggir jalan, ” kata Bapak yang ternyata bernama Arifin ini membuka obrolan.

Pak Arifin bersama sang istri, Aminah sedang menempuh perjalanan mudik dari Gunung Sindur, Kabupaten Bogor menuju Tanggamus, Lampung.

Menurut pria yang sehari-hari menjaga villa di kawasan Pengasinan, Kabupaten Bogor ini, mudik dengan motor relatif lebih murah, karena untuk menempuh perjalanan dari Gunung Sindur-Lampung hanya dua kali isi bensin.

“Sekali isi cukup 25 ribu rupiah saja, ” ungkap pria asli Lampung ini, Jumat, 29 April 2022.

Pak Arifin berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB, dan kebetulan saat maghrib dia dan sang istri melewati Posko Mudik PKS Dr. Salim DPW PKS Banten di Mekarsari, Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

“Sekedar mampir ngopi saja sambil istirahat sejanak, ” ucapnya.

Usai menghabiskan segelas kopi, bapak bercucu tiga ini pamitan, lalu menuju motor di parkiran. Tampak, tak banyak barang bawaan. Ia berniat mengunjungi kampung halamannya di Tanggamus, Kota Lampung dengan menggunakan kendaraan roda dua miliknya untuk menemui sang Ibu tercinta. *(cip).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*