Cegah Free Sex, Dokter Ini Minta Cabut Izin Penjualan Kondom di Supermarket di Banten
Serang (30/07) — Kondom yang dijual bebas di minimarket dan supermarket disinyalir menjadi penyebab tingginya angka seks bebas di masyarakat.
Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dewi Inong Irana saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten di salah satu hotel di sekitar Kota Serang, Sabtu (30/07/2022).
“Kondom tidak bisa mencegah penularan HIV-Aids, tapi justru menjadi sarana untuk melegalkan seks bebas di kalangan masyarakat, ” katanya.
Karena itu, pihaknya meminta agar Pemerintah Provinsi Banten mencabut izin penjualan kondom yang dijual bebas di mini market dan Supermarket, dan penjualannya diperketat.
“Sebaiknya kondom hanya dijual di apotek, dan yang membeli sudah berKTP dan menikah, ” saranya.
Dokter Inong menjelaskan, menurut data, saat ini angka pengidap penyakit kelamin akibat seks bebas lebih tinggi dari pengguna narkoba. Dan kondom menjadi salah satu penyumbang perilaku seks bebas.
Karena itu, perlu ada peran dari pemangku kebijakan untuk mencegah seks bebas berkembang di masyarakat.
“Misalnya, tidak hanya iklan jauhi narkoba, tapi juga iklan jauhi seks bebas, ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR RI sepakat dengan usul tersebut, dan mendorong agar ada regulasi terkait larangan penjualan kondom secara bebas. Apalagi Provinsi Banten dikenal dengan kota ulama dan santri, tentunya regulasi yang mencerminkan Banten harus diakomodir.
“Mestinya regulasi bisa dibuat, tinggal kebijakan saja, dan tentu harus diimbangi dengan pendidikan di keluarga dan pendidikan di sekolah.”
Jazuli juga mendorong agar anggota DPRD dari Fraksi PKS Banten mengambil kebijakan dan disampaikan kepada Gubernur terkait hal-hal yang bisa merusak generasi bangsa di Banten bisa dipersempit.*(cips)