PKS Pertanyakan dihapusnya anggaran Modal Untuk Rakyat Miskin

Serang (28/9) Anggota Fraksi PKS Banten Bonie Mufidjar menanyakan penghapusan modal bergulir untuk masyarakat miskin pada APBD perubahan tahun anggaran 2016 sebesar RP. 15 milyar. Mengapa anggaran tersebut dihapus padahal program dana bergulir tersebut langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin?
Demikian disampaiakan oleh Bonie yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten disela Rapat Paripurna jawaban Gubernur terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi atas Rancangan APBD Perubahan tahun anggaran 2016 di gedung DPRD kawasan KP3B Curug Kota Serang. Rabu, 28/09/2016.
Pada kesempatan tersebut Bonie mengatakan, pada prinsipnya ia sangat mendukung setiap program yang bersentuhan dengan masyarakat terutama usaha kecil dan menengah. Hal itu mengingat hingga kini masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dana.
Anggaran yang dihapus, sebut Bonie, akan bermanfaat seperti untuk Koperasi masyarakat, pengembangan UMKM yang pasti untuk membantu perekonomian masyarakat ketimbang dinas atau badan membuat program dan kegiatan yang bersifat serimonial.
“Dana usulan sebesar kurang lebih Rp15 milyar yang dihapus dialihkan untuk apa? Tanya Bonie., kami ingin melihat lebih rinci, saran kami sebaiknya diprioritaskan untuk membantu usaha permodalan masyarakat kecil dan menengah, sehingga benar-benar membantu masyarakat,”
Hal itu penting guna membantu masyarakat kecil atau kelas bawah guna meningkatkan perekonomiannya. kata Boniei .
Bonie juga menanyakan tentang penghapusan anggaran pada penyertaan modal kepada bank pembangunan daerah Jawa Barat Banten (Bank BJB) pada APBD tahun anggaran 2016 sebesar RP. 56.Milyar. untuk penyertaan modal kepada Bank Bjb yang ditetapkan sejak tahun 2007 melalui perda nomor 3 tahun 2007 tentang penyertaan modal
Masih menurut Bonie, dari data yang dihimpun, sampai dengan 2015, pemprov Banten baru menyertakan modal sebesar RP.130,1 milyar dari target penyertaan modal sebesar RP. 600 milyar atau sisa modal yang belum disertakan sebesar RP. 469.8 Milyar.
Konsekwensi dari penghapusan penyertaan modal pada tahun 2016 adalah deviden dari Bank BJB untuk pemprov Banten akan berkurang dan share saham dipastikan juga akan menurun. Tentu ini akan merugikan Pemprov dan masyrakat Banten. Tutupnya.