Kabar Wilayah

Dewan Pertimbangkan Tawaran Rp1 Saham Bank Banten

Kota Serang,

Anak perusahaan BUMD BGD, Bank Banten ditawar Rp1/lembar oleh bos CT Corp Chairul Tanjung (CT). Jika tawaran itu dianulir, CT siap menggelontorkan dananya hingga triliunan rupiah untuk menyehatkan Bank Banten. Namun tawaran itu hingga kini belum direspon Pemprov Banten.

Pada Tahun Anggaran (TA) 2019 Pemprov Banten mengalokasikan penyertaan modal sebesar Rp131 miliar untuk Bank Banten melalui induk perusahaannya. Namun penyertaan modal tersebut belum diberikan sampai menunggu hasil rekomendasi dari otoritas jasa keuangan (OJK).

“Rencananya akhir bulan ini rekomendasi dari OJK akan keluar,” kata Ketua Komisi III DPRD Banten, Gembong R Sumedi, Senin (25/11/2019).

Pada APBD 2020 ini, Bank Banten berharap banyak Pemprov Banten mengalokasikan penyertaan modal sebesar Rp175 miliar, sehingga total dana yang masuk ke BGD di tahun 2020 bisa mencapai Rp305 miliar. Dengan total dana yang masuk itu, opsi right issue bisa dilakukan pemegang saham dalam upaya menyehatkan perusahaan.

Namun keinginan Bank Banten bertepuk sebelah tangan. Pemprov Banten tidak menyertakan modal tambahan pada APBD 2020 dan akan memasukannya pada APBD perubahan 2020.

“Langkah right issue baru bisa disanggupi Bank Banten manakala ada tambahan penyertaan modal minimal Rp300 miliar yang masuk pada tahun 2020. Jika kurang dari itu akan sangat berat untuk melakukan right issue,” tambahnya.

Politisi PKS ini melanjutkan, kalaupun Pemprov menyertakan modal tambahan akumulasi dari TA 2019 sebesar Rp305 miliar kemungkinan dapat menyehatkan perusahaan itu sangat kecil. Karena mengingat beban yang ditanggung Bank Banten itu melebihi dari pada itu.

“Pemprov sudah menggelontorkan dana cukup banyak untuk Bank Banten, namun kondisinya tetap tidak ada perkembangan. Dan sekarang misalnya, Pemprov memberikan penyertaan modal tambahan sebesar Rp305 miliar. Saya rasa itu cuma mampu memperpanjang nafas untuk beberapa waktu saja,” ujarnya.

Namun, Gembong juga masih berpikir untuk menyetujui penawaran CT. Meskipun dirinya siap jor-joran, dikhawatirkan tawaran itu hanya akal-akalan saja. Dia beli Rp1/lembar, dikali sekian ribu lembar, tapi kemudian harga sahamnya ia jual lebih besar. Ini jelas menguntungkan dirinya, meskipun kepemilikan saham mayoritas tetap Pemprov Banten.

“Kami dari komisi III bersama Sekda sudah membahas masalah penawaran ini. Jikapun nanti Pemprov menyetujui tawaran ]tersebut, namun komitmennya CT tidak diperbolehkan membeli tambahan saham lagi. Artinya, jumlah saham yang dibeli, sudah stagnan jumlahnya sekian,” tutupnya.

Harga saham Bank Banten dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini Rp50/lembar. Bank Banten sejak pertama kali berdiri pada 2017, sahamnya sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BEKS. Berdasarkan pantauan, hingga kini harga sahamnya masih Rp50/lembar. Kepemilikan sahamnya masih didominasi Pemprov Banten. Melalui berbagai upaya, Pemprov Banten mencoba menyehatkan kembali Bank Banten.

Pada tahun 2018, kerugian Bank Banten mencapai Rp100,13 miliar dengan rasio kredit bermasalah (NPL) net pada akhir 2018 sebesar 4,92 persen yang sebelumnya hanya 4,67 persen. Sementara untuk rasio kecukupan modal (KPMM) hanya mencapai 10,04 persen.

Berdasarkan peraturan OJK, bank yang mempunyai nilai NPL dibawah 5 persen akan masuk ke dalam pengawasan intensif OJK, termasuk Bank Banten.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button