Kabar Wilayah

Dengan Keterbatasan Fisiknya, Urip Selalu Ikut Kembara (#Bagian 2 Habis)

Urip juga menceritakan pengalaman lainnya ketika mengikuti Kembara di Kawasan Hutan Lindung, sekitar pantai Anyer Kab.Serang.

“Saya terpeleset dan jatuh berguling-guling saat longamarc karena kondisi jalan yang licin akibat hujan. Tetapi waktu itu sata tidak sendiri, saya ditemani sahabat-sahabatnya yang sigap menolong saya.” Katanya

 Pernah suatu ketika tangan kirinya berdarah untuk menahan tongkatnya yang setia menemani kemanapun Ia pergi.  Namun kondisi itu tidak membuatnya menyerah, Ia terus berjalan bersama rekan-rekanya menyusuri bukit yang telah ditentukan oleh panitia dan tidak memperdulikan kondisi tubuhnya yang begitu letih.

“Suasana kebersamaan dan ukhuwah sangat begitu terasa. Suasana itulah yang membuat saya semakin bersemangat untuk menyelesaikan semua agenda Kembara.” Ungkapnya

Semua ini dilakukan Urip semata karena bentuk kecintaan dan ketaatan kepada partai yang Ia cintai itu.

“Kegiatan ini juga merupakan kebutuhan untuk pribadi saya sendiri. Karena Saya merasa bahwa setelah mengikuti Kembara, saya selalu mendapatkan suntikan semangat yang luar biasa dari rekan-rekan lainnya.” Ujarnya.

 Biasanya, usai mengikuti Kembara, Ia lebih menyayangi Istri dan anak-anaknya, mungkin karena telah ditinggal beberapa hari untuk kegiatan Kembara.

Ia sempat berpesan kepada seluruh kader PKS, agar tetap enjoy dalam mengikuti acara Kembara.

“Saya memaklumi jika ada rekan-rekan yang belum sempat mengikuti acara Kembara, mungkin karena belum mendapatkan izin cuti dari perusahaannya atau berhalangan karena kondisi badan yang tidak sehat. Namun saya menyayangkan, jika ada kader yang enggan ikut karena alasan bahwa kegiatan tersebut akan menguras energi. Di sini kader-kader PKS dididik untuk menjadi relawan yang selalu siap siaga diterjunkan di tempat bencana.” Pesan Urip

Di sisi lain, Syaiful Bahri, panitia Kembara mengatakan bahwa pihak panitia sebetulnya telah menyiapkan tenda khusus untuk memudahkan Urip di kegiatan tersebut.

“Sebenarnya kami sudah menyiapkan tenda khusus buat Urip untuk memudahkan Dia selama kegiatan Kembara. Tapi Dia menolak rencana itu.” Kata syaiful

 Dengan keterbatasan fisiknya, Urip tidak mau dibeda-bedakan dengan peserta lainnya. Seolah ia ingin mengatakan pada khalayak bahwa menjadi kader PKS tidak boleh cengeng, tidak mudah mengeluh walau dalam kondisi sesulit apapun. Dan harus berjuang sekuat tenaga hingga Ia tidak mampu berjalan lagi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button